Minggu, 15 Januari 2012

BEBERAPA HAL YANG PERLU DIKETAHUI PASIEN SAAT BEROBAT


Ada beberapa hal yg harus kita ketahui dan kita tanyakan secara detail kepada pihak apotek ketika kita berobat atau mendapatkan pengobatan, hal tersebut berguna agar obat-obat yg kita minum bisa bekerja secara maksimal dan bisa cepat sembuh.
Beberapa hal tersebut diantaranya :

Aturan Pakai
Setiap Berapa jam obat harus diminum ???
Berapa kali obat harus diminum itu penting diketahui secara benar, apalagi untuk obat antibiotik atau antivirus, saat disebutkan 3 kali shari kadang kita minum seenaknya sendiri ketika kita sedang ingat. Padahal seharusnya menurut aturan, obat tersebut harus diminum setiap 8 jam agar obat bekerja secara maksimal sma hal nya dgn obat-obat yg mesti diminum 2 kali sehari ato pun 4 kali shari.

Sebelum makan
Artinya obat diminum saat perut dalam keadaan kosong, bukan berarti saat disebutkan obat diminum sebelum makan, mutlak kita minum sebelum makan, tetapi bisa saja kita minum obat tersebut sesudah makan sekitar 2 jam sesudah makan, karena pada selang waktu 2 jam dianggap lambung sudah mulai kosong lagi, sehingga obat-obat yg terpengaruh absorpsinya karena makanan bisa digunakan.

Sesudah makan
Artinya obat tersebut diminum saat perut tidak dalam keadaan kosong, karena ditakutkan obat-obat yg bersifat asam (mis : asam mefenama) bisa mengiritasi lambung saat perut kosong. Usahakan untuk mengisi perut dengan makanan walaupun hanya sedikit atopun hanya dengan roti, dan saat minum obat tidak boleh sampai 2 jam setelah makan, karena setelah 2 jam perut sudah kembali mulai kosong.

Takaran obat
Alat yg kita gunakan untuk menakar obat harus sesuai dengan aturan yg ada, misalnya ketika kita mendapatkan obat syrup dan harus meminumnya dengan ukuran sendok teh ato sendok makan, maka akan menimbulkan berbagai masalah, salah satu diantaranya adalah karena ukuran sendok dimasing-masing tempat bisa berbeda. Dirumah saya kemungkinan ukuran sendok tehnya bisa berbeda dengan ukuran sendok dirumah anda. Yang perlu ada tanyakan saat anda berobat adalah berapa ml yg harus minum, misalnya 5 ml, 10 ml ataukah 15 ml. Ato ketika kita mendapatkan obat dalam bentuk drop, dietiket dituliskan bahwa yg harus diminum adalah 0.5 ml ternyata ketika kita buka sediaan drop tersebut tidak ada ukuran ml ato cc melainkan tetesan. Apa yg akan terjadi??? Pasti anda akan kebingungan (1ml = 20 tetes).

Saat yg tepat untuk minum obat
Yang tidak kalah penting adalah kita harus mengetahui kapan saat yg tepat kita harus minum obat tersebut,(mis : obat antialergi) karena kebanyakan obat antialergi menyebabkan kantuk maka sebaiknya obat tersebut diminum pada malam hari sebelum tidur agar tidak mengganggu aktifitas. Ato contoh lain misalnya furosemid, ketika kita mengkonsumsi furosemid kita akan merasa sering ingin buang air kecil maka obat tersebut sebaiknya diminum pada pagi hari sehingga tidak akan menggangu aktifitas tidur kita dimalam hari.

Sampai kapan anda harus meminum obat
Selain beberapa hal diatas ada satu hal yg juga perlu anda tanyakan sampai kapan obat yg anda peroleh harus diminum. Contohnya :

Antibiotik
Untuk antibiotik dalam sediaan tablet obat harus dihabiskan, minimal penggunaan antibiotik adalah 3 hari dan maksimal penggunaan disesuaikan dengan kondisi masing masing pasien. Sedangkan untuk sediaan syrup kering (biasanya sudah dilarutkan oleh pihak apotek) rata-rata penggunaaan obat adalah 1 minggu dari hari pertama obat dilarutkan (amoksilin syr) dan ada pula yg memiliki batas melebihi 1 minggu. Sama hal nya dengan sediaan tablet, sediaan syrup juga harus diminum sampai habis, tetapi jika untuk syrup sudah melebihi batas waktu yg sdh ditentukan masih sisa maka obat tersebut tida boleh digunakan lagi dan harus dibuang

Analgetik-Antipiretik
Orang awam menyebutnya sebagai obat penghilang rasa sakit (nyeri) dan penurun demam. Obat-obat golongan ini diberikan hanya jika diperlukan, artinya obat tidak perlu diminum sampai habis tetapi obat diminum sampai gejala hilang. Misalnya pemakaian parasetamol yg hanya diberikan ketika pasien demam, dan ketika pasien sudah tdk menunjukan gejala demam, obat bisa dihentikan. Tetapi pemakaian obat demam bisa berbeda ketika hal tersebut digunakan pada pengobatan demam berdarah, pasien yg demamnya turun bisa saja memasuki masa kritis. Sehingga dianjurkan untuk lebih waspada pada penggunaan obat demam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar